Telp : 0294 - 382 234 Fax : 0294 - 384 384 email : [email protected]
Responsive image


Card image cap

2019-12-18 08:19:27 admin

Lempar Jumrah

Jumrah berasal dari bahasa Arab yang berarti batu kerikil kecil. Melempar Jumrah adalah salah satu ritual dalam ibadah Haji setelah mabit (menginap) di Mina. Ritual ini biasanya selesai dalam dua hari atau lebih seperti firman Allah SWT “Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertaqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 203)

Awal mula adanya ritual lempar jumrah untuk para jama’ah haji adalah pada saat Nabi Ibrahim AS bermaksud menyembelih putranya yaitu Nabi Ismail AS. Beliau digoda oleh setan agar mengurungkan niatnya tersebut, tetapi dengan keyakinan hati yang kuat akhirnya Nabi Ibrahim AS melempari setan tersebut dengan kerikil di tempat dimana setan tersebut muncul yang sekarang menjadi tugu Jumrah Ula.

Tidak berhasil menggoda Nabi Ibrahim AS, kemudian setan mulai mempengaruhi istrinya yaitu Siti Hajar. Sifat seorang ibu pasti tidak tega mengetahui buah hatinya dikorbankan, tetapi Siti Hajar Menolak dan melempari setan tersebut di tempatnya berada yang sekarang menjadi lokasi Tugu Jumrah Wustha. Setelah gagal dengan Siti Hajar kemudian setan beralih pada Nabi Ismail AS, tetapi setan kembali mendapatkan penolakan oleh Nabi Ismail AS yang kemudian melempari setan tersebut di posisinya berada pada saat itu. Lokasi pelemparan Nabi Ismail AS sekarang menjadi Tugu Jumrah Aqabah.

Perilaku setan tersebut dapat kita jadikan gambaran bagaimana setan dalam menggoda umat manusia. Pertama – tama setan akan menggoda seorang Ayah yang merupakan pimpinan dalam keluarga. Bila tidak berhasil kemudian setan akan menggoda seorang Ibu untuk menjauhi perintah Allah SWT. Bila keduanya gagal maka setan akan menggoda Anak yang menjadi buah hati orang tua agar menjadi sesat dan tidak taat beragama. Maka kita semua disarankan untuk selalu meminta perlindungan dari Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk seperti pada firman Allah SWT “Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fushilat [41]: 36)

(Sumber Gambar https://www.madaninews.id/


Artikel Lainnya
Kredit Bebas Bunga
Masjid Nabawi Masjid Nabawi adalah salah satu Masjid suci umat I...
Kredit Bebas Bunga
Hari Donor Darah Sedunia Hari Donor Darah Sedunia diperingati setiap tangga...